Thursday, September 26, 2019

Fighting with pimples (part I)


(Based on personal story)

Tipe kulit saya normal kombinasi. Kata orang saya beruntung, sebab kulit normal jarang ada masalah dengan kulit, bahkan pori-pori saya saja tak terlihat. Namun juga kombinasi, yang artinya di bagian T wajah sedikit berminyak. Sekian tahun memang nyatanya tak pernah ada masalah berarti, saat itu saya sedang merantau untuk sekolah di daerah yang dekat dengan gunung, alhasil masalah klasik yang sering ditemui hanyalah kulit kering sebab angin kencang memang sudah jadi makanan sehari-hari. Tak masalah, karena kulit kering di usia remaja tak merepotkan, rutin memakai pelembab saja sudah cukup mengatasi.

Lepas sekolah saya kembali ke kota asal, Makassar. Perbedaan cuaca yang cukup ekstrim membuat kulit saya mulai bermasalah. Saat itu saya belum paham sepenting apa sunscreen, maka sehari-hari kulit saya terpapar matahari. Beruntusan, berminyak, dan perih mulai dirasakan. Lalu akhirnya saya mulai melirik brand perawatan wajah via katalog dari teman. Merasa tidak cocok, saya tak melanjutkannya. Itulah pertama kalinya saya menggunakan skincare. Suatu hari, ibu saya menawarkan paket perawatan wajah dari sebuah klinik kecantikan. Saya pun mencobanya, hasilnya bagus. Kulit mulus, cerah, jarang muncul jerawat. Sampai suatu hari saya naik gunung dan lupa membawa day cream ber-spf nya maupun sunscreen. Betapa bodohnya saya mengira keseluruhan gunung adalah tempat yang dingin hingga tak butuh sunscreen sama sekali. Alhasil, turun gunung wajah saya seperti terbakar sebab saya sampai di puncak Bawakaraeng pukul 10 pagi dan tetap di sana hingga pukul 12 siang. Lalu sekian hari kemudian jerawat besar besar muncul. Jangan ditanya rasanya, secara fisik perih sekali sebab ukuran dan jumlahnya lumayan, dan secara psikologis luar biasa minder. Status saya saat itu mahasiswa, if you can feel it :D

Sejak turun gunung, wajah saya tak pernah kembali normal seperti dulu, yang bisa dibilang mulus bahkan seakan tanpa pori. Jerawat merah dan besar (entah apa jenisnya) seakan tak pernah hilang dari pipi walau apapun usaha saya lakukan. Hilang satu, muncul yang lain.
Oh ya, saya langsung menghentikan pemakaian perawatan dari klinik tersebut sebab saya rasa, saya tak cocok menggunakannya, bahkan saya mengingat-ingat sejak menggunakannya kulit saya jadi sangat sensitif dengan matahari.

Tahun berikutnya, saya dilamar, dalam keadaan kondisi wajah yang saya masih lah sangat jauh dari mending, kegalauan tersebut mengambil porsi sendiri di dalam hati di samping yang lainnya. Wajar saya kira, saya perempuan. Namun alhamdulillah, ternyata suami tak pernah sedikitpun menyinggung kekurangan saya bahkan hingga detik ini. Hal itulah yang membuat saya tidak tertekan dalam masa pencarian skincare yang kita tahu, memakan waktu teramat panjang. Saat dianugerahi kehamilan pertama, saya mulai aware dengan berbagai kandungan di dalam skincare, seperti salicylic acid (walau itu kandungan yang membantu menenangkan kulit berjerawat), juga memperbaiki pola makan dan gaya hidup. Qadarullah, kulit saya membaik dengan sendirinya. Jerawat amat jarang muncul, kulit jadi halus dan lembab. Namun usaha saya mencari skincare yang cocok untuk menghilangkan bekas jerawat kemerahan di pipi masih berlangsung.

Lalu alhamdulillah, 2 tahun setelah kelahiran anak pertama, saya melahirkan anak kedua. Pengalaman kehamilannya kurang lebih sama, dampak kehamilan untuk kulit saya bahkan saat pola makan tak seketat kehamilan pertama masih sangat membantu proses perbaikan kulit. Apakah ada hubungannya dengan hamil anak lelaki? Entahlah. Saya selalu merasa, ini salah satu cara Allah menolong saya. Dia memberikan kehamilan yang penuh ujian namun di saat bersamaan menolong saya di sisi lainnya. Alhamdulillah ‘ala bini’matihi..

Lalu, berapa banyak skincare yang saya coba dalam masa pencarian selama kurang lebih 5 tahun ke belakang sejak tahun 2013? Ada sekitar 22 brand J

(bersambung)

3 comments:

  1. Wahwah. Ditunggu episode selanjutnya kak😄

    ReplyDelete
  2. MasyaaAllah if😘 great great great.. keeup up your writings if.. di IG juga bagus..

    ReplyDelete
  3. wow 20an merk 😂..
    dtunggu tbc nya ffah 😄

    ReplyDelete