(Based on personal story)
Sebelum
saya beritahu hasilnya, adakah yang berpikir ini ribet? ^^
Kelihatannya
mungkin iya sih ribet, tapi kalau niatnya memang ingin menjaga karunia Allah
SWT sekaligus merawat penampilan untuk suami, kudu berusaha. Usia saya sudah
seperempat abad, saya tak ingin ‘terlambat’ merawat kulit saat wajah sudah
banyak masalah, sebab tua memang niscaya. Mulai usia 25 tahun sudah dianjurkan
untuk memakai produk anti-aging sebab faktanya keelastisan kulit dan kemampuan
meregenerasi sel-sel nya sudah nggak sebaik saat remaja.
Saya
mulai merasakan manfaat merutinkan 4 steps ini sejak 6 bulanan yang lalu.
Walaupun kadang di rumah males pake sunscreen, tapi overall, CTMP membawa
banyak perubahan di kulit saya. Kulit lebih kalem, jerawat yang muncul lebih
cepat hilang dan tak berbekas, bekas jerawat menipis, kulit halus dan lembab,
tidak terganggu komedo, hingga tanpa terasa simple steps ini mendorong saya
lebih mindful dalam setiap hal. Iya, walau ngantuk aja tetap bela-belain double
cleansing malamnya, gimana gak jadi terbiasa ‘bela-belain’ sesuatu di konteks
yang lain juga, hihi. Alhamdulillah suami melihat perubahan itu dan mendukung.
Bahkan saya ikut membujuknya untuk mau dirawat. Tipe kulit suami itu kering.
Sebab
saya sudah merasakan dampak positif dari konsisten merawat kulit, insya Allah
akan terus menerapkan steps ini dengan berbagai penyesuaian produk. Bukan CTMP
nya yang diganggu gugat, tapi produknya yang disesuaikan. Toner yang
well-hydrated apa, pelembab yang gak pliket apa, sunscreen yang cocok apa, dll.
Kadang,
suatu kebaikan itu kalau dikerjakan bareng-bareng lebih bermakna, lebih
semangat, lebih ajeg. Atas kesempatan ada dalam wag SBS, saya mendapatkan
lingkungan yang semuanya sekufu dalam visi misi merawat kulit. Seneng banget,
hehe. Lalu di sana saya berkesempatan juga konsul dengan masalah kulit saya di
masa lalu. Dan saya dapat 4 poin penting (atas pengalaman pribadi saya);
Nah, hanyaa…saya nandain banget, kalau pola hidup saya sembarangan, makan gorengan terus, manis-manis terus, jarang minum air putih malah terus-terusan ngopi, begadang, stress, wassalam…kulit juga berontak sebesar apapun effort saya. :-D
Kesimpulannya, cari tahu apa jenis kulit kita, bisa dengan mengamati ciri-ciri kulit kita (googling aja) apakah normal, berminyak, kombinasi, kering, atau sensitif. Periksakan ke dokter kulit, melakukan skin check ke counter brand skincare di mall atau di manapun, atau kalau mau coba-coba bisa coba link ini https://www.wardahbeauty.com/skin-analyzer (tapi keakuratannya sekitar 80%) atau di https://neuffa.com/skin-quiz yang lebih akurat. Setelah tahu jenis kulit, silahkan berpetualang sendiri mencari produk yang sesuai jenis kulit serta menenangkan hati. Karena hati tahu mana yang terbaik. Bisa konsul ke dokter, bisa ke klinik kecantikan, bahkan menggunakan skincare over the counter juga bisa jadi pilihan yang tepat asalkan sabar dan berani mencoba.
Oh ya, tulisan saya ini ibaratnya berbeda aliran dengan yang mencukupkan diri menggunakan air wudhu saja untuk perawatan kulitnya (please, saya juga wudhu tapi tetap ada masalah), yang gak butuh sunscreen, atau yang menggunakan 1 produk dengan sejuta manfaat (ya melembabkan, mencerahkan, mengatasi jerawat, memudarkan flek, meregenerasi sel, pelindung UV, dll). Kita realistis aja, mana ada produk yang sekaligus bisa macem-macem, jatuhnya overclaim malah jadi distrust, hehe. Menggunakan banyak produk kaya’ 10 steps skincare ala Korea nggak menjamin kulit kita akan makin sehat dan cantik sebab nggak semua orang cocok dengan banyak produk, tapi basic skincare itu penting. Jadi, silahkan kita dengan persepsi masing-masing, I’m just sharing my experience ^^
Part III ini jadi akhir ya. Terima kasih sudah membaca, semoga ada faedah yang bisa dipetik ^^
- Ternyata cuaca dingin juga masih harus pakai sunscreen, jadi di manapun dan bagaimanapun cuacanya biasakan pakai sunscreen.
- Masalah kulit (breakout) yang saya alami setelah turun gunung itu bukan karena sunburn, tapi karena skincare. Jadi saya mengevaluasi skincare mana yang saat itu saya pakai dan terbukti jadi penyebab saya mengalami breakout.
- Jenis kulit kita tidak bisa berubah. Jadi, jenis kulit saya yang pada awalnya saat remaja adalah normal-kombinasi, saat sekarangpun walaupun pori-pori terlihat, ada bekas jerawat kemerahan, dll, tetap normal kombinasi. Tidak lantas berubah jadi oily karena pernah jerawatan. Yang berubah adalah kondisi kulitnya, misalnya jadi mudah berjerawat karena bakteri. Kalau seperti itu, kuncinya rutin saja dibersihkan. Maka, sejak saya menerapkan double cleansing agar kulit bersih menyeluruh, terbukti jerawat jarang nongol, alhamdulillah.
- Jika kita memilih untuk melakukan perawatan di klinik kecantikan atau dokter kulit, kita harus mematuhi ‘rules’ yang ditetapkan. Misalnya, disuruh konsul lanjutan, ya datanglah. Disuruh treatment ini-itu, lakukanlah. Disuruh evaluasi setelah jangka waktu tertentu, kembalilah. Ditetapkan menggunakan produk tertentu, manutlah. Ada dampak yang terjadi, konsultasilah. Sebab, sebelumnya kita sudah melalui tahap konsultasi, cek ini itu, jadi saran-saran yang diberikan pasti sudah sesuai kebutuhan. Kalau tidak patuh, cenderung mendiamkan masalah yang timbul, jangan heran kalau hasil yang didapat tak sesuai yang diharapkan.
Nah, hanyaa…saya nandain banget, kalau pola hidup saya sembarangan, makan gorengan terus, manis-manis terus, jarang minum air putih malah terus-terusan ngopi, begadang, stress, wassalam…kulit juga berontak sebesar apapun effort saya. :-D
Kesimpulannya, cari tahu apa jenis kulit kita, bisa dengan mengamati ciri-ciri kulit kita (googling aja) apakah normal, berminyak, kombinasi, kering, atau sensitif. Periksakan ke dokter kulit, melakukan skin check ke counter brand skincare di mall atau di manapun, atau kalau mau coba-coba bisa coba link ini https://www.wardahbeauty.com/skin-analyzer (tapi keakuratannya sekitar 80%) atau di https://neuffa.com/skin-quiz yang lebih akurat. Setelah tahu jenis kulit, silahkan berpetualang sendiri mencari produk yang sesuai jenis kulit serta menenangkan hati. Karena hati tahu mana yang terbaik. Bisa konsul ke dokter, bisa ke klinik kecantikan, bahkan menggunakan skincare over the counter juga bisa jadi pilihan yang tepat asalkan sabar dan berani mencoba.
Oh ya, tulisan saya ini ibaratnya berbeda aliran dengan yang mencukupkan diri menggunakan air wudhu saja untuk perawatan kulitnya (please, saya juga wudhu tapi tetap ada masalah), yang gak butuh sunscreen, atau yang menggunakan 1 produk dengan sejuta manfaat (ya melembabkan, mencerahkan, mengatasi jerawat, memudarkan flek, meregenerasi sel, pelindung UV, dll). Kita realistis aja, mana ada produk yang sekaligus bisa macem-macem, jatuhnya overclaim malah jadi distrust, hehe. Menggunakan banyak produk kaya’ 10 steps skincare ala Korea nggak menjamin kulit kita akan makin sehat dan cantik sebab nggak semua orang cocok dengan banyak produk, tapi basic skincare itu penting. Jadi, silahkan kita dengan persepsi masing-masing, I’m just sharing my experience ^^
Part III ini jadi akhir ya. Terima kasih sudah membaca, semoga ada faedah yang bisa dipetik ^^
No comments:
Post a Comment