Friday, November 1, 2019

Review Greenmommy Night Repair Acne Treatment


Maafkan fotonya yang rada-rada gimana gitu. Penampakannya begitu karena pelembab ini memang sudah habis beberapa bulan yang lalu :D
Jadi beli ini tuh barengan sama pelembab untuk pagi-siang dengan varian yang sama yaitu Secret Garden. Saya sudah jelaskan beberapa alasan membeli pelembab di Greenmommy pada postingan yang ini. Jadi, ini pelembab malam untuk memudarkan bekas jerawat sebab saya bermasalah dengan PIH (Post Inflammatory Hyperpigmentation). Sesuai namanya, PIH itu hasil produksi melanin berlebih pada kulit akibat peradangan yang bisa karena luka, atau jerawat. Dalam hal ini, saya mengalami yang kedua :D
Warna PIH bisa bervariasi dari pink-kemerahan, ungu, hingga cokelat bahkan hitam. Hal ini tergantung pada tone kulit dan tingkat keparahan jerawat. Orang yang kulitnya cenderung terang, biasanya mendapatkan PIH kemerahan. Sedangkan orang yang kulitnya cenderung gelap, biasanya mendapatkan PIH yang lebih gelap (walaupun tidak selalu begitu). Dalam hal ini PIH saya berwarna kemerahan.

Pelembab ini mengandung; Organic Shea Butter, Organic Mango Butter, Organic Frankincese Distillate, Organic Gotu Kola, Organic Licorice, Rosehip Oil, Tomato Oil, Essential Oil of; Organic Kafir lime, Organic Ylang-Ylang, Organic Rosemary. Di wadah jar kacanya yang tebal, tertera beberapa label yang menunjukkan produk ini organik, eco-friendly, halal, dan tanpa nahan kimia sama sekali. Aromanya seperti rempah tetumbuhan yang wangi alami, warnanya seperti lilin, teksturnya antara cream dan gel (nggak ngerti apa). Jika disimpan di tempat yang suhunya lebih tinggi ia meleleh, namun jika dipindahkan ke tempat yang sejuk (bukan kulkas), dia kembali padat. Setelah pelembab ini habis, saya pribadi suka dengan hasilnya. Bekas jerawat memang memudar walaupun belum sepenuhnya hilang (I know the process should be taking a long time). Ya, pelembab ini sudah habis tapi saya belum ada niat repurchase walaupun bagus banget sebab masih prefer sama produk over the counter yang mudah didapatkan tanpa harus beli online. Mungkin kumpulkan niat dulu :D

Dibeli di: Malang (rumah Greenmommy)
Harga: Rp. 70,000-an (lupa persisnya)
Netto: 15 ml

Review Greenmommy Forest Fairies Brightening Body Buttery Cream


Saya mengenal Greenmommy saat breakout terjadi dan saya mencari skincare yang bener-bener alami, dalam artian betulan tidak mengklaim alami padahal bahan-bahannya sintetis. Istilah ini saya dapatkan sendiri setelah sekian lama kepo dengan Greenmommy. Jadi, Greenmommy itu bukan hanya brand skincare, dia seperti toko palu gada (apa lu mau, gua ada) sebab mulai dari peralatan dapur, bahan makanan, rempah-rempah, produk pembersih, bibit tanaman, kemasan reusable, journal, segala oil, toiletries, body care, skincare, bahkan baby care juga ada. Dan paling menariknya, semuanya alami dan mendukung kehidupan sustainable.

Saya jatuh cinta dengan bagaimana Greenmommy konsisten dalam ‘keterbatasan’ yang disengaja. Bagaimana mereka makan makanan real food, mereka mengasuh anak tanpa diaper, bagaimana memfasilitasi setiap customer dengan kemasan reusable atau mudah terurai, menciptakan berbagai produk yang benar-benar alami serta banyak testimoninya, dan begitu bersemangatnya dalam hidup mereka serta mencintai bumi ini dengan aksi nyata. Dan mereka bahagia menjalaninya, Masya Allah. Tapi hidup mereka tidak eksklusif sama sekali walaupun tinggal di gunung, toko mereka seringkali kedatangan para mahasiswa yang sedang penelitian maupun dikunjungi untuk mereka yang ingin belajar.

Apalagi ibu ownernya betulan awet muda, walaupun kulitnya nggak putih, yah kulit khas Indonesia lah, tapi bersih masya Allah.  Nggak ada kerutan di wajahnya sama sekali, padahal sudah punya cucu. Jika membaca kisahnya, bukan ujug-ujug mereka hidup seperti ini, tapi ada banyak latar belakang dan proses yang panjang. Bisa banget kepoin akun-akun sosmednya :D

Jadi, di Greenmommy kita bisa konsultasi tentang masalah kulit kita dulu sebelum memesan produk. Saat itu saya sudah konsultasi dan dapat jawaban, tapi qadarullah, saya sangat sibuk saat itu. Hingga akhirnya saya mencari produk yang saya inginkan sendiri lewat e-katalog nya dan cod lewat adik saya yang kebetulan pulang ke rumah setelah selesai kuliah di Malang. Greenmommy ini memang tinggal di Malang. Saya memesan 3 produk, salah satunya day cream ini. walaupun tertulis body buttery cream, ini untuk wajah :D

Greenmommy setahu saya tidak didaftarkan ke BPOM, namun bahan-bahannya betul-betul vegan dan alami. Setelah mengamati cukup lama keterbukaan kehidupan mereka, cara hidup mereka, berbagai testimoni produk, dsb, saya memutuskan membeli pelembab dari Secret Garden series varian Forest Fairies yang berfungsi untuk melembabkan dan mencerahkan. Komposisi pelembab ini adalah; Organic Mango Butter, Illipe Butter (wild grown), Organic Jojoba Oil, Organic Beeswax, Organic Goji Berry, Amla (wild grown), Organic Licorice, Non-GMO corn powder, Tamanu Oil (wild grown), Organic Essential Oil of Cananga, Organic Krangean, Organic Patchouli, Organic Geranium. Pelembab ini dikemas di wadah kaca tebal ukuran 15 ml dengan label handmade dengan beberapa logo yang artinya organik, eco-friendly, halal, serta tidak menggunakan bahan kimia.  Di wadahnya ada informasi tanggal pembuatan dan tanggal kadaluarsa yang jaraknya hanya sekitar 6 bulan :”)

Saat dibuka, pelembab ini beraroma rempah yang wangi, saya pribadi suka sih. Teksturnya cream berwarna putih dan sedikit bertekstur. Jika diblend langsung lumer. Jika diaplikasikan ke wajah sedikit berminyak dan agak lama meresap, pantesan ownernya bilang pakainya cukup seujung jari dan diratakan ke seluruh wajah. Biasanya setelah diratakan saya menepuk-nepuk wajah. Jika pelembab ini disimpan di ruangan yang agak panas, dia mudah meleleh. Maka saya menyimpannya di ruangan yang sejuk. Setelah sekian lama memakai pelembab ini, wajah saya yang dehidrasi memang lebih lembab, kalau tone kulit lebih cerah sih belum terlihat. Tidak masalah, saya memang mencari pelembab yang melembabkan karena kulit saya dehidrasi. Tapi, sepertinya saya akan mencari pelembab jenis lain yang lebih cepat menyerap dari Secret Garden, juga karena saya kepo dengan berbagai jenis organic moisturizer mereka yang lain. Memang tak bisa dipungkiri, belanja online bagi saya membutuhkan niat ekstra karena selalu ada pilihan menggunakan skincare over the counter yang mudah didapatkan. Jadi, saat moist Greenmommy ini habis, saya belum langsung repurchase, beralih dulu ke skincare yang mudah didapat, yang nggak mesti online.

Dibeli di: Malang (rumah Greenmommy)
Harga: Rp. 60,000-an (lupa)
Netto: 15 ml

Monday, October 7, 2019

Review Safi Naturally Bright Mangosteen Extract Cleanser


Jaman dulu sebelum kenal basic skincare, saya sering sekali mencuci muka. Bahkan saya bawa sabun cuci muka ke manapun. Setiap kali merasa wajah berminyak, saya cuci muka. Mandi pagi cuci muka, pas wudhu mau shalat dzuhur cuci muka lagi, klo habis ashar masih ada kegiatan cuci muka lagi, trus malam sebelum tidur pun cuci muka. Keseringan cuci muka ini ternyata membuat wajah memproduksi minyak terus menerus dan memicu jerawat ketika kotoran masuk begitu saja ke dalam pori-pori. Sekarang saya mencuci muka tidak lebih dari 2x sehari. Alhamdulillah sudah sadar :”

Safi adalah brand asal Malaysia yang akhir-akhir ini produknya mulai ngetrend di Indonesia. Produknya terjangkau dan sudah menyebar di seluruh Indonesia bahkan beberapa produknya bisa didapat dengan mudah di mini market terdekat. Selain itu facial wash ini sudah ber-BPOM. Si Safi Mangosteen Extract ini saya pakai sebagai second cleanser setelah membersihkan wajah dengan first cleanser. Dia berbentuk cream yang berbusa bila terkena air. Produk ini disebut mengandung moisturizer alami yang tidak menimbulkan wajah kering setelah digunakan. Juga diklaim mengandung ekstrak kulit manggis untuk menjaga kulit dari paparan radikal bebas yang membuat kulit cerah, lembut, dan lembab.

Kemasannya berbentuk tube berisi 100 gram. Di bagian belakang kemasan ada tulisan bahan-bahannya, yaitu; water, Myristic Acid, Potassium Hydroxide, Stearic Acid, Potassium Cocoyl Glycinate, Methylpropanediol, Glyceryl Stearate, Avocado (Persea Gratissima) Oil, Lauric Acid, Phyosteryl/Octyldodecyl Lauroyl Glutamate, Polyquaternium-10, Pentasodium Triphosphate, BHT, Tetrasodium EDTA, Nigella Sativa Seed Oil, Garcinia Mangostana Peel Extract, Fragarance, Methylisothiazolinone.

Saat mencuci wajah, cara yang benar adalah; keluarkan sabun seukuran jagung, lalu busakan dengan air, kemudian masas lembut ke wajah. Hindari membusakan sabunnya langsung ke wajah secara langsung. Setelah mencuci wajah dengan si Safi ini alhamdulillah kulit memang tidak terasa ketarik seperti klaimnya. Sampai si Safi ini habis, kulit saya tidak pernah bermasalah, bahkan serasa lebih lembut dan tidak kering. Bagi saya aromanya agak sedikit wangi karena memang ada parfumnya. Sepertinya, saya akan repurchase sebab di kulit saya cocok, dan mudah didapatkan.

Beli di: Alfamidi
Harga: Rp. 25,000,-
Netto: 100 g


Review Wardah Seaweed Primary Skin Hydrating Booster



Saya kurang familiar dengan istilah booster dalam per-skincare-an karena nggak pernah pakai booster, namun saya menggunakan ini sebagai hydrating toner. Sebetulnya, varian Wardah Seaweed ini punya toner sendiri yang kemasannya mirip dengan milk cleanser nya. Booster itu semacam pre-essence atau pre-serum yang mengandung bahan tertentu untuk memberi nutrisi tambahan dan membuat produk lain bekerja dengan lebih baik sehingga nggak bisa dijadikan toner. Ia digunakan di slot sebelum toner dengan acara ditepuk-tepuk ke wajah. Tapi ada brand tertentu yang meformulasikan booster nya sebagai toner yang memberi efek eksfoliasi. Jadi, tergantung brand nya menempatkan booster nya seperti apa. Nah, saya menggunakan booster ini sebagai hydrating toner karena ada formula melembabkannya yang saya butuhkan untuk menghidrasi lebih. Nggak masalah kok mau dijadikan booster atau toner :D

So, booster ini masih varian yang sama dengan first-cleanser yang saya beli di postingan sebelumnya, yaitu seaweed. Produk ini diklaim akan melembabkan kulit sebab menggunakan bahan aktif ekstrak rumput laut yang membantu mempertahankan kondisi kulit normal, Adenosin dan Sodium PCA sebagai hydra boost formula yang membuat kulit halus dan lembut, serta Hyaluronic Acid yang dikenal berfungsi untuk melembabkan kulit. Toner ini bisa digunakan untuk semua jenis kulit. Di dalamnya ada bahan-bahan lain seperti; Aqua, Dipropylene Glycol, Glycereth-26, Methyl Gluceth-20, Glycerin, Ulva Lactuca Extract, Propylene Glycol, Potassium Sorbate, Sodium Benzoate, Sodium PCA, Butylene Glycol, Lecithin, Adenosine, Phenoxyethanol, Xanthan Gum, Chlorphenesin, Allantoin, Disodium EDTA, Sodium Hyaluronate, Fragrance, PEG-40 Hydrogenated Castor Oil, Trideceth-9, Polysorbate 20.

Saya menggunakan booster as a toner ini setelah melakukan double cleansing, dan tanpa menggunakan kapas. Bagi saya pribadi, menggunakan hydrating toner tanpa kapas lebih terasa menyerap tanpa khawatir tonernya lebih banyak terserap ke dalam kapas. Lebih hemat lah dengan kata lain, tapi tetap menyerap. Booster ini tidak berbau menyengat, tidak perih, dan tidak membuat breakout. Namun untuk klaim menghidrasinya, saya rasa saya kurang mendapatkan dari booster ini walaupun sudah dilayer beberapa kali. Setelah kering agak terasa lengket (bukan lembab) dan entah kenapa toner ini agak lama menyerap di kulit saya. Sepertinya saya akan mencari hydrating toner yang lebih menghidrasi dibanding ini.

Dibeli di: Guardian
Harga: Rp. 30,000,-
Netto: 100 ml